Memiliki ekor mirip belut
Ikan sembilang dan lele memang sama-sama memiliki kumis di bagian mulutnya. Meskipun begitu, ada perbedaan mencolok antara keduanya. Perbedaan tersebut terletak pada bentuk tubuh mereka.
Berbeda dengan lele, keluarga ikan sembilang mempunyai tubuh panjang dan silindris yang semakin memipih di bagian ekornya. Sekilas, ekor yang pipih tersebut mirip ekor belut. Itu sebabnya mereka disebut sebagai eel-tailed catfish (lele berekor belut).
Hal ini juga berlaku bagi Plotosus lineatus. Menurut laman Wild Singapore, warna tubuh sembilang karang beragam, mulai dari hitam, cokelat, dan merah marun. Ikan dewasa mampu tumbuh hingga 30–32 cm, sedangkan tubuh ikan remaja mencapai 15 cm.
Ciri khas Plotosus lineatus ada pada 2–3 garis putih atau kuning pudar di sepanjang tubuhnya. Fishes of Australia mengungkapkan bahwa garis-garis tersebut akan semakin memudar seiring bertambah dewasanya ikan.
Baca Juga: 10 Kuliner Berbahan Belut dengan Cita Rasa Autentik, Wajib Coba!
Sembilang karang hidup di laut
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Berdasarkan Wild Singapore, kebanyakan spesies famili Plotosidae berhabitat di perairan tawar. Sebagai contoh, Tandanus tandanus, jenis ikan sembilang asli Australia, hidup di sungai ataupun danau—spesifiknya, dapat ditemukan di Sungai Hunter bagian utara, Queensland tengah, serta seluruh lembah sungai Murray-Darling.
Namun, berbeda dengan sembilang karang. FishBase menyebutkan, ikan ini merupakan satu-satunya spesies dari keluarga Plotosidae yang hidup di area terumbu karang.
Selain itu, Plotosus lineatus juga berhabitat di area muara, kolam pasang surut, maupun pantai terbuka yang tersebar di Indo-Pasifik, mulai dari Laut Merah, bagian utara dan selatan Jepang, hingga perairan Australia.
Di habitat aslinya, sembilang karang sering terlihat berkumpul dan bersembunyi di bawah koral pada siang hari. Smithsonian Ocean melansir, tak jarang ikan remajanya bergerombol dalam kelompok berjumlah hingga 100 ekor. Untuk ikan dewasanya sendiri, mereka hidup secara soliter atau dalam grup kecil yang terdiri atas 20 ekor.
Menurunkan Tekanan Darah
Buat Moms yang mengidap hipertensi patut mencoba konsumsi ikan lele laut yang satu ini.
Pasalnya, ada kandungan asam lemak tak jenuh jenis omega-3 yang mengandung DHA dan EPA sekaligus.
Berkat kedua kandungan itulah, konsumsi ikan jenis sembilang diyakini mampu mengendalikan lemak darah.
Saat jumlah kadar lemak berlebihan, lemak tersebut akan diikat dan dibuang oleh omega-3.
Dengan begitu, kadar lemak tubuh lebih terkendali dan menurunkan tekanan darah.
Manfaat ikan sembilang lainnya diyakini dapat mencegah risiko penggumpalan darah.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,
Sumber : sinauternak.com
Karakteristik ikan lele sepertinya bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi kita semua, siapa yang tidak tahu ikan lele?
Ikan berwarna hitam yang sering kita olah menjadi pecel lele ini tentu sudah diketahui masyarakat luas. Rasanya juga enak jika dikonsumsi.
Ikan lele juga mudah ditemukan di pasaran, serta harganya terjangkau. Dari keunggulan-keunggulan tersebut, ikan lele sering dibudidayakan oleh masyarakat.
Jika Anda penasaran lebih jauh tentang ciri-ciri ikan lele, maka silakan lihat pembahasan berikut ini.
Sistem osmoregulasi yang berbeda dari ikan teleostei lainnya
Selain tubuh bergaris dan patil mematikannya, sebuah studi oleh Kolbadinezhad, Coimbra, dan Wilson yang terbit di National Library of Medicine mengungkapkan bahwa Plotosus lineatus ternyata mempunyai sistem osmoregulasi yang berbeda dengan kelompok teleostei (ikan bertulang sejati) lainnya.
Osmoregulasi sendiri merujuk pada bentuk adaptasi ikan dalam menyeimbangkan kadar air dan ion dalam tubuh dengan lingkungan tempat ia tinggal. Mekanisme ini sangat penting karena memengaruhi metabolisme tubuh organisme air dalam menghasilkan energi.
Nah, berdasarkan studi tersebut, sembilang karang diperlengkapi dengan sebuah cabang tambahan pada organ dendritiknya. Organ tersebut terletak di bagian ekor dekat dengan papila urogenital (tempat keluar kencing) dan berfungsi untuk mensekresikan NaCl (garam) dari tubuh secara aktif.
Di samping itu, disebutkan bahwa insang Plotosus lineatus memiliki tugas tambahan dalam regulasi ion. Ginjalnya pun responsif terhadap kadar garam air. Dengan bantuan organ dan mekanisme yang unik dari sistem osmoregulasi sembilang karang tersebut memungkinkannya untuk hidup di air payau, air asin, dan air hipersalin.
Itulah tadi lima fakta tentang sembilang karang, saudara lele berekor belut yang hidup di laut. Garis-garis putih di sepanjang tubuhnya membuat hewan air yang satu ini terlihat imut. Namun, jangan asal dipegang karena patilnya begitu menyakitkan.
Baca Juga: 5 Fakta Ikan Pacu, Ikan dengan Gigi Seperti Gigi Manusia!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Indonesia memiliki berbagai jenis ikan dengan nilai ekonomi yang tinggi dan manfaat luar biasa, salah satunya adalah ikan sembilang.
Ikan ini bisa menjadi pilihan sumber protein yang terjangkau, dengan harga sekitar Rp25.000 hingga Rp40.000 per kilogram.
Belum familiar dengan bentuk ikan sembilang? Yuk, simak ciri-ciri dan fakta menarik lainnya di sini!
Baca Juga: 15+ Fakta Ikan Buntal, Ikan Beracun yang Setara Sianida
Habitat Ikan Sembilang
Foto: Ikan Sembilang di Laut (Ikanwiki.com)
Tempat tinggal ikan sembilang berada di laut, muara sungai, laguna, dan payau.
Ikan ini juga mampu hidup di perairan pantai, kawasan terumbu karang atau koral, hingga laut dangkal yang tidak terlalu luas.
Ikan yang banyak diburu nelayan Indonesia ini lebih suka bersembunyi di balik atau di bawah secara berkelompok.
Saat berburu, jumlahnya bisa mencapai puluhan ekor untuk memangsa hewan bersama.
Selain di Indonesia, ikan sembilang juga tersebar di perairan Indo-Pasifik dan kepulauan Indo-Australia.
Bahkan, penyebarannya bisa sampai ke pantai India, Sri Lanka, Australia, hingga Papua Nugini.
Ikan dengan nama latin Plotosus canius ini termasuk ikan predator yang memangsa ikan-ikan kecil.
Selain itu, sembilang juga kerap memakan hewan lain yang hidup di dasar perairan seperti udang, siput, atau cacing.
Dilihat dari Fungsinya
Salah satu karakter ikan lele yang memiliki rasa daging enak jika dimakan, sehingga digunakan manusia sebagai sumber asupan.
Banyak sekali jenis ikan lele yang dapat dikonsumsi, asalkan kita tahu jika ikan lele tersebut berasal dari tempat bersih.
Seperti memastikan tempat pemeliharaan ikan lele yang bersih, bukan berasal dari alam liat yang kotor.
Lele juga menjadi unik karena membersihkan lingkungannya yang kotor. Para petani pun menggunakan ikan lele untuk membasmi hama di sawah mereka.
Ikan lele juga dipelihara di area tempat jentik-jentik nyamuk.
Sebagai bisnis, ikan lele seringkali dijual kepada restoran atau tempat makan pecel lele.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,
Sebagai salah satu jenis ikan konsumsi, lele begitu erat hubungannya dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Namun, tahukah kamu kalau lele punya saudara yang hidup di laut? Buat yang belum tahu, ikan tersebut adalah sembilang karang.
Sesuai namanya, ikan ini berhabitat di area terumbu karang. Sembilang karang masih satu ordo dengan lele, tapi ada beberapa hal yang membuat keduanya berbeda. Apa saja perbedaannya? Daripada penasaran, kuy, simak informasi mengenai fakta sembilang karang berikut ini! Baca sampai habis, ya!
Ciri-Ciri Ikan Sembilang
Foto: Ikan Sembilang (Ikanwiki.com)
Ikan sembilang adalah jenis ikan yang termasuk kelas Actinopterygii, ordo Siluriformes, dan famili Plotosidae.
Memiliki nama latin Plotosus canius, ikan sembilang terkenal juga dengan nama Striped Eel-Catfish.
Dari sebutan dalam bahasa Inggrisnya saja, Moms mungkin familiar dengan catfish yang berarti ikan lele.
Ya, ikan ini ternyata masih satu kerabat dengan ikan lele dan sama-sama punya kumis, lho!
Akan tetapi, ikan sembilang ini hidup di laut sehingga sering disebut lele laut oleh masyarakat Indonesia.
Bentuk ikan sembilang cenderung memanjang dengan warna cokelat gelap.
Namun, sebagian ikan jenis ini ditemukan memiliki dua garis kecil putih yang terbentang sampai kepala.
Panjang tubuh ikan sembilang berkisar 30-70 sentimeter, tergantung jenisnya.
Bahkan di perairan India, panjang lele laut ini bisa mencapai 80-150 sentimeter.
Pada bagian kepala ikan sembilang terdapat empat pasang sungut pendek.
Fungsi sungut tersebut digunakan sebagai alat peraba untuk merasakan kehadiran mangsanya, terutama pada malam hari dan di air yang keruh.
Hati-hati saat hendak memegang ikan jenis sembilang ini, ya Moms.
Pasalnya, bagian depan sirip punggung dan dadanya terdapat duri.
Ada dua jenis ikan sembilang yang dibudidayakan di Indonesia, yaitu sembilang belang hitam putih dan sembilang batu yang hidup di celah batu.
Berbeda dengan ikan lele, ikan sembilang memiliki tiga patil.
Satu patil terdapat di bagian punggung, sementara dua patil lainnya di bagian sirip.
Ciri khusus lainnya dari ikan berkumis ini terletak pada bagian siripnya.
Sirip punggung kedua, yakni sirip ekor dan sirip anus tampak menyatu.
Hal inilah yang membuat bentuk badan ikan sembilang tampak memanjang tanpa sisik.
Melansir laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ketiga patil inilah yang membuat ikan sembilang tergolong beracun.
Patilnya mengandung racun kuat yang bisa menyebabkan nyeri pada manusia.
Tak hanya itu, orang yang terkena racun sembilang dapat mengalami tubuh panas dingin hingga jantung berdebar.
Jika Moms mengalami gejala tersebut yang diduga akibat racun sembilang, sebaiknya jangan tunda untuk periksa ke dokter.
Dokter dapat meresepkan antibiotik dan antiradang untuk mengatasi pembengkakan.
Baca Juga: 13 Manfaat Ikan Gabus untuk Kesehatan dan Bayi, Yuk Simak!
Kondisi Fisik Ikan Lele
Ikan lele dengan nama latin Clarias sp, memiliki ciri-ciri fisik tubuh yang licin, bentuknya memanjang, tidak memiliki sisik, sera sirip punggu dan sirip anus juga berbentuk memanjang,
Sirip dan ekor lele terkadang menyatu hingga membuatnya tampak seperti sikat yang pendek.
Kepala ikan lele keras keras karena terdapat tulang belakang pada bagian atasnya. Lele juga memiliki sungut peraba atau disebut sebagai barbels.
Barbels ini akan sangat berguna untuk bergerak di air yang gelap.
Mata ikan lele kecil, mulutnya lebar, terletak pada ujung moncongnya. Alat pernapasan yang dimiliki ikan lele merupakan modifikasi dari busur insang, dan pada sirip-sirip dadanya terdapat patil berupa duri-duri tajam.
Modifikasi “busur insang” pada tubuh lele membuatnya lele memiliki empat pasang sungut yang berfungsi sebagai alat pendeteksi untuk menemukan sumber makanan dalam gelap sekalipun.
Mengunakan busur insang ini, juga sebagai alat proteksi lele untuk melindungi diri dari serangan bahaya, sebab lele termasuk ikan nocturnal, yaitu aktif di malam hari.
Ikan lele biasanya hidup di air tawar, seperti empang, rawa-rawa, sungai, tambak, dan daerah berlumpur.
Salah satu ciri khas ikan lele, yaitu memiliki kumis atau misai. Kumis ini tumuh pada area dekat mulut bagian depan bibir yang sungsinya sebagai alat peraba.
Fungsi dari kumis tersebut adalah untuk menemukan makanan di tempat yang gelap.
Kepala lele sangat keras seperti batok kelapa. Bahkan ketika perut lele dibelah, kepalanya masih bisa menggeliat.
Salah satu cara untuk membuat lele diam dengan cepat adalah dengan memukul bagian kepala terlebih dahulu dengan kekuatan yang besar.
Lele memiliki sirip di beberapa bagian tubuhnya, dari yang teratas ada di punggung lele, dan warnanya tidak beda jauh dengan badannya sehingga jadi menyaru.
Dua sirip lele terdapat di bagian belakang, berfungsi untuk memudahkan ikan lele berenang, serta memudahkan lele bergerak dalam air. Sirip iini terdapat di bagian ekor.
Patil lele sangatlah tajam, termasuk salah satu ciri khas juga dari lele. Patil ini berada pada area sekitar sirip lele.
Fungsinya patil lele adalah untuk melindungi diri. Hati-hati jika terkena patil ini karena sangat tajam, sheingga Anda harus menggunakan teknik.
Ikan lele akan menggunakan patilnya saat merasa dalam kondisi terancam sebagai upaya melindungi diri.
Ikan lele termasuk ikan ovipar, artinya berkembang biak dengan cara bertelur, lalu menghasilkan bibit-bibit ikan lele yang banyak.
Sekali bertelur, lele dapat menghasilkan sebanyak 2.000 sampai 21.000 butir telur. Merka akan bertelur pada area dengan suhu hangat.
Biasanya telur-telur akan disimpan induknya pada batang kayu yang sudah disediakan atau tempat yang agak bersembunyi.
Telur-telur akan menetas dalam waktu 6 – 10 hari, tergantung pada suhu air. Ikan lele jantan akan menjaga telur-telur tersebut hingga menetas dan bayi lele berusia satu minggu.
Ikan lele yang habitat hidup aslinya berasal dari rawa-rawa, lumpur, serta perairan dengan kelembaban tinggi membuat ikan lele mudah dibudidaya.
Sebagai ikan air tawar, maka ikan lele mudah dibudidayakan jika dipelihara dalam air yang diam. Banyak dipilih masyarakat untuk dibudidayakan.
Perilaku Ikan Lele
Ikan lele memiliki sifat yang aktif di malam hari atau disebut juga sebagai hewan nokturnal.
Perilaku ini membuat ikan lele mencari tempat-tempat gelap untuk beristirahat di siang hari. Lele juga tidak banyak bergerak di siang hari.
Para peternak lele memilih untuk melakukan rekayasa dengan meciptakan lingkungan perairan yang lebih gelap menggunakan wadah gelap yang dapat meningkatkan kekeruhan air.
Tingkat kekeruhan air ini dapat mempengaruhi karena adanya kandungan fitoplankton yang padat dan membuat ikan melakukan pemijahannya secara alami.
Pemijahan merupakan proses pengeluaran sel telur dan sperma yang diikuti dengan perkawinan.
Ikan lele merupakan botton feeder atau kemampuan untuk makan di dasar perairan. Hal ini membuat para peternak perlu mengenggelamkan pakan agar mencapai dasar perairan.
Seiring berkembangnya zaman, pemberian makan pada ikan lele bisa berubah juga. Ikan lele yang lahir di area pengembangan, maka akan berbeda dengan lele yang lahir di habitat aslinya.
Ikan lele yang lahir di area pengembangan, akan menjadi jenis ikan lele omnivore, memakan apapun yang ada di lingkungannya.
Biasanya makanan yang dimakan lele adalah pellet dengan protein tinggi sebanyak 70% dan daging-daingan juga sering diberikan oleh para peternak.
Ikan lele yang sering diberi daging-dagingan akan memiliki lele yang cenderung kanibal, saat benar-benar sudah tidak ada makanan di lingkungan sekitarnya.